Interaksi
3 faktor penyebab penyalahgunaan narkoba
Permasalahan
penyalahgunaan narkoba merupakan permasalah yang demikian kompleks dan
merupakan hasil interaksi 3 faktor yaitu faktor :
1. Narkoba
sendiri
2. Individu
Faktor Ketersediaan narkoba
Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di sebabkan oleh tersedianya narkoba dimana-mana (di pemukiman, sekolah, kampus universitas, di warung-warung kecil). Pada umumnya, apabila di suatu tempat narkoba itu mudah di peroleh, maka di lingkungan itu akan banyak pula di jumpai korban penyalahgunaan narkoba.
Peningkatan permasalahan penyelundupan dan peredaran gelap narkoba dewasa ini sudah memprihatinkan . keempukan pasar narkoba di indonesia bisa di lihat dai jumlah narkoba yang di sita dalam tiga tahun terakhir ini. Penyelundupan heroin, kokain, ekstasi damn methamphetamin hydrochride terus meningkat.
Faktor individu
Aspek kepribadian ciri-ciri yang di anggap sebagai faktor pendahulu dari riwayat penyalahgunaan narkoba pada seseorang antaralain :
·
Tingkah laku anti sosial seperti :
1. Kepribadian
ingin melanggar
2. Sifat
memberontak
3. Melawan
apa saja yang berbau otoritas
4. Menolak
nilai-nilai yang tradisional
5. Mudah
kecewa
6. Sifat
tidak sabar
·
Kecemasan dan depresi- karena tidak
mampu menyelasaikan kesulitan hidup, menghindari rasa cemas dan depresi, maka
orang melarikan diri ke penyalahgunaan narkoba.
Aspek pengetahuan, sikap dan kepercayaan – hasil penelitian menunjukan bahwa anak remaja yang bersikaf positif terhadap penyalahgunaan narkoba kemungkinan besar cenderung menggunakan narkoba daripada orang yang bersikap negatif. Hasil penelitian ini mendukung perlunya pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba mulai dari masa kanak-kanak sebelum nilai-nilai dan sikap yang negatif telah terbentuk atau sebelum anak-anak sudah mencoba-coba.
Keterampilan komunikasi menolak tekanan teman sebaya – orang yang terampil berkomunikasi dan membuat keputusan kemungkinan besar lebih mampu menolak tekanan teman sebaya daripada yang tak terampil.
Faktor genetik – hasil penelitian menunjukan bahwa faktor genetik/keturunan berperan terhadap penyalah gunaan khusunya minuman keras. Akan tetapi sejauh mana faktor ini berperan dalam penyalahgunaan narkoba masih dalam penelitian.
Faktor sosial budaya
·
Kondisi keluarga/orang tua
Kondisi keluarga/orang tua
Ă˜ Hubungan
yang kurang dekat dengan orang tua dan anak atau kurang komunikasi menybabkan
anak mencari pengganti dan konpen sasi kedalam teman kelompok sebaya dimana
anak mulai “berkenalan” dengan narkoba.
Ă˜ Hasil
penelitian menunjukan anak mempunyai risiko menjadi anak dengan kepribadian dan
perilaku anti sosial yang lebih tinggi apabila di bandingkan dengan anak yang
dibesar kan dalam keluarga tanpa disfungsi. Beberapa contoh disfungsi keluarga
yang menggambarkan gangguan dalam kondisi keluarga itu sendiri seperti :
1. Kematian
orang tua
2. Kedua
orang tua bercerai/berpisah
3. Hubungan
kedua orang tua tidak harmonis
4. Suasan
rumah tangga yang tegang
5. Suasan
rumah tangga tanpa kehangata
6. Orang tua sibuk dan jarang di rumah
7. Orang
tua mempunyai kelainan kepribadian
· Pengaruh teman kelompok sebaya
·
Perkenalan pertama dengan narkoba
umumnya dari teman kelompok.
a. Pengaruh
teman kelompok ini dapat menciptakan keterkaitan dalam kebersamaan, sehingga
yang bersangkutan sukar melepaskan diri. Pengaruh tenman kelompok ini tidak
hanya pada saat perkenalan pertama dengan narkoba, juga seseorang tetap
menyalahgunakan narkoba, dan menyebabkan kekambuhan.
b. Keinginan
unntuk di terima sesama anggota kelompok dan keiinginan untuk bersatu dalam
subkulltur ini makin kuat.
c.
Teman kelompok sebagai konpensasi
kurang dekat hubunga n orang tua dengan anak, kurang perhatian dan pengawasan.
· Fakator lain di lingkungan
·
Pengaruh
iklan atau promosi melalui media masa
a. Promosi
atau iklan obat yang berlebihanakan membentuk drug oriented society, yaitu
beranggapan rasa sakit dapat segara di sembuhkan dengan cara menggunakan
obat-obatan dan menjadi salah satu faktor penyebab masalah narkoba. Hal ini di
dorong oleh iklan obat yang menunjukan efek sembuh atau kerja obat segera
setelah penggunaan, yang bisa membentuk sikap adanya “sebutir fil untuk setiap
badan yang sakit”,. Dengan penduduk yang tergolong besar, indonesia merupakan
potensi pasar yang cukup kuat bagi industri obat-obatan . ditambah dengan
tingkat pengetahuan yang masih tergolong rendah, maka masyarakat menjadi
sasaran empuk industri obat-obatan.
b. Berbagai
penelitian menunjukan bahwa dalam kebanyakan program tv atau vidio,
minum-minuman keras dan merokok diperlihatkan sebagai hal yang wajar bahkan
dapat dipakai sebagai perilaku yang model, yang tentu mudah di tiru anak-anak
kecil dan remaja.
c. Tidak
ada satu iklan obat bebas yang memenuhi pedoman periklanan obat bebas,. Contoh :
salah satu ketentuan : iklan obat tidak boleh menunjukan efek/kerja obat segera
setelah penggunaan , namun banyak iklan bebas langsung menunjukan sakit segera
sembuh setelah minum obat.
·
Masyarakat
modern
- Banyak
kondisi dalam kehidupanmodern ini meningkatkan kecemasan dalam diri individu,
tuntutan akan prestasi misalnya dan perubahan-perubahan sosial budaya dan
ekonomi sebagai konsekwensi modernisasi di anggap sebagai faktor penting yang
menyebabkan stres. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya di pandang sebagai obat
untuk mengatasi stres tetapi sudah merupakan bagian dari pola hidup modern yang
serba kompleks.
0 Komentar